Prof. Dr. Christophorus Soebakdi Soemanto, S.U (29 Oktober 1941 – 11 Oktober 2014), yang lebih dikenal sebagai Bakdi Soemanto, adalah seorang sastrawan, penulis, dan akademikus terkemuka berkebangsaan Indonesia. Ia dikenal luas atas kontribusinya di bidang sastra dan budaya, serta peran aktifnya dalam pengembangan teater dan studi humaniora di tanah air.
Identitas dan Latar Keluarga
Bakdi Soemanto lahir di Indonesia pada 29 Oktober 1941. Meskipun informasi rinci mengenai orang tua dan asal-usul keluarga tidak banyak dipublikasikan, kehidupan keluarga dan lingkungan awalnya diyakini memberikan pengaruh positif terhadap kecintaannya pada sastra dan budaya.
Pendidikan
Soemanto menempuh pendidikan di Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada (UGM), yang diselesaikan pada tahun 1977. Ia kemudian mengikuti "American Studies Program" di Universitas Indonesia (1982) dan menyelesaikan program pascasarjana di UGM pada tahun 1985. Perjalanan akademisnya juga membawanya ke Amerika Serikat, di mana ia mengajar dan menimba pengalaman di Oberlin College dan Northern Illinois University antara tahun 1986–1987.
Karier Akademik dan Aktivitas Publik
Bakdi Soemanto memiliki karier akademik yang panjang dan beragam. Ia pernah mengajar di berbagai institusi pendidikan di Indonesia, antara lain:
- IKIP Sanata Darma (1971–1979)
- Akademi Kewanitaan Yogyakarta (1976–1979)
- Akademi Bahasa Asing Kumendaman Yogyakarta (1979–1982)
- Fakultas Sastra Universitas Sebelas Maret, Solo (1979–1982)
Selain itu, ia juga aktif dalam dunia editorial dan media, pernah menjadi redaktur berbagai publikasi seperti Basis (1965–1967), Mahasiswa Indonesia edisi Jawa Tengah (1966–1969), Peraba (1971–1976), dan Semangat (1975–1979). Di bidang seni, Bakdi Soemanto menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Kesenian Yogyakarta dan menerima penghargaan di bidang teater pada Desember 2013.
Terakhir, ia menjadi profesor emeritus di Fakultas Ilmu Budaya UGM, sambil tetap membimbing mahasiswa dalam penyusunan thesis dan disertasi di UGM, ISI Solo, UMS Solo, dan KBI Sanata Darma.
Prestasi dan Karya
Bakdi Soemanto dikenal sebagai penulis produktif yang karya-karyanya mencakup cerpen, puisi, lakon, serta kritik sastra. Salah satu karyanya yang menonjol adalah The Magician (2001), yang menjadi kumpulan cerpen berbahasa Inggris pertama dari penulis Indonesia.
Karya-karya puisi dan cerpennya dimuat dalam berbagai antologi dan buku tunggal, di antaranya:
- Dari Kartu Natal ke Doktor Plimin: Kumpulan Cerpen (1979)
- Cerita Rakyat dari Yogyakarta dan Cerita Rakyat dari Surakarta (1992–2003)
- Angan-Angan Budaya Jawa: Analisis Semiotik Pengakuan Pariyem (1999)
- Godot di Amerika dan Indonesia: Suatu Studi Banding (2002)
- Sapardi Djoko Damono: Karya dan Dunianya (2006)
- Bardas: Kumpulan Cerpen (2021, pasca wafat)
Selain itu, ia juga menerjemahkan karya sastra penting, termasuk Desa Kita karya Thornton Wilder dan Animal Farm karya George Orwell. Karya-karyanya tidak hanya memberikan kontribusi pada literatur Indonesia tetapi juga memperluas akses pembaca terhadap karya sastra dunia.
Kontribusi dan Visi
Bakdi Soemanto dikenal karena visinya dalam mengembangkan kajian sastra, budaya, dan teater modern di Indonesia. Ia aktif mendorong pelestarian cerita rakyat serta pengkajian budaya Jawa melalui pendekatan akademik dan semiotik. Keterlibatannya dalam pendidikan, penelitian, dan organisasi seni budaya menunjukkan dedikasi yang konsisten dalam memajukan seni dan humaniora di tanah air.
Kontroversi
Selama kariernya, seperti banyak intelektual publik lainnya, Bakdi Soemanto menerima kritik dan perdebatan terkait pandangan dan interpretasi sastra atau budaya. Namun, ia selalu menanggapi perbedaan pendapat secara profesional, menjadikannya sosok yang dihormati di kalangan akademisi dan praktisi seni.
Prof. Dr. Bakdi Soemanto meninggalkan warisan yang signifikan dalam dunia sastra, pendidikan, dan budaya Indonesia. Dedikasinya sebagai akademikus, penulis, dan penggerak seni membuatnya dikenang sebagai figur yang tidak hanya produktif secara karya, tetapi juga inspiratif bagi generasi penerus dalam memajukan sastra dan budaya di Indonesia.