Profil Abikoesno Tjokrosoejoso: Bapak Pendiri dan Tokoh Perjuangan Indonesia

Abikoesno Tjokrosoejoso adalah tokoh berpengaruh dalam sejarah Indonesia, yang memberikan kontribusi besar dalam perumusan dasar negara, ...

Abikoesno Tjokrosoejoso lahir dalam keluarga terpandang di Ponorogo. Ia adalah cucu dari Bupati Ponorogo, R.M. Adipati Tjokronegoro, yang berasal dari trah Kiai Ageng Hasan Besari. Kakaknya, Oemar Said Tjokroaminoto, merupakan tokoh penting dan pemimpin pertama Sarekat Islam. Setelah wafatnya kakaknya pada 17 Desember 1934, Abikoesno mewarisi posisi sebagai pemimpin Partai Sarekat Islam Indonesia. Pengaruh keluarga dan tradisi perjuangan dalam keluarga Tjokrosoejoso tampak jelas dalam kontribusinya bagi kemerdekaan Indonesia.

Abikoesno Tjokrosoejoso

  • Nama lengkap: Raden Mas Abikoesno Tjokrosoejoso (EBI: Abikusno Cokrosuyoso)
  • Tempat & tanggal lahir: Tegalsari, Ponorogo, Hindia Belanda, 15 Juni 1897
  • Tanggal meninggal: 11 November 1968, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia (umur 71 tahun)
  • Partai politik: Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII)

Pendidikan

Meskipun rincian sekolah dan universitas Abikoesno tidak tercatat secara luas, latar belakang keluarganya yang terdidik dan keterlibatan aktif dalam organisasi politik menunjukkan bahwa ia memiliki pemahaman yang mendalam tentang politik, hukum, dan administrasi pemerintahan.

Prestasi & Karya

Abikoesno Tjokrosoejoso dikenal sebagai salah satu bapak pendiri Republik Indonesia. Ia merupakan anggota Panitia Sembilan, yang merumuskan pembukaan UUD 1945 atau dikenal sebagai Piagam Jakarta, sebagai dasar negara. Kontribusi ini menjadikannya tokoh penting dalam sejarah perumusan dasar negara Indonesia. Selain itu, ia pernah diangkat sebagai penasihat delegasi Republik Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar (KMB).

Ia juga berjasa dalam membentuk berbagai organisasi politik dan sosial, termasuk Gabungan Politik Indonesia, yang bekerja sama dengan Mohammad Husni Thamrin dan Amir Sjarifoeddin, serta mendirikan Liga Muslimin Indonesia pada 30 Agustus 1952 bersama Wahid Hasyim dan Sirajuddin Abbas.

Karier & Aktivitas Publik

Abikoesno Tjokrosoejoso memiliki karier publik yang luas:

1. Menteri Perhubungan Indonesia

  • Masa jabatan: 19 Agustus 1945 – 14 November 1945
  • Masa jabatan: 30 Juli 1953 – 29 September 1953

2. Menteri Pekerjaan Umum Indonesia

  • Masa jabatan: 19 Agustus 1945 – 14 November 1945

Selain itu, ia dipercaya untuk mewakili pemerintah Indonesia dalam urusan kewarganegaraan warga Indonesia di Suriname, menunjukkan pengakuan terhadap kredibilitas dan kapasitasnya dalam diplomasi dan pemerintahan.

Selama masa pendudukan Jepang, Abikoesno juga terlibat aktif dalam Masyumi dan menjadi anggota Chuo Sangi-In, memperkuat posisi politik dan sosialnya di tingkat nasional.

Visi dan Kontribusi Positif

Abikoesno dikenal sebagai tokoh yang konsisten memperjuangkan kemerdekaan dan kesatuan bangsa melalui jalur politik dan sosial. Ia berperan dalam membangun fondasi hukum dan pemerintahan Indonesia, berkontribusi pada penguatan partai politik, dan mendukung hak-hak Warga Negara Indonesia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dedikasinya terhadap bangsa terlihat dari keterlibatan aktifnya sejak masa kolonial hingga pasca kemerdekaan.

Abikoesno Tjokrosoejoso adalah tokoh berpengaruh dalam sejarah Indonesia, yang memberikan kontribusi besar dalam perumusan dasar negara, pembangunan organisasi politik, dan pelayanan publik sebagai menteri dan penasihat negara. Kiprahnya mencerminkan dedikasi yang tulus bagi kemerdekaan dan kemajuan bangsa Indonesia.

© Artikel Populer. All rights reserved.